Saturday, September 10, 2016
Friday, September 9, 2016
Di Mana Allah Sebelum menciptakan Segalanya??
Pertanyaan yang sering di tanyakan Ahlul sufi dan Asyiariyah dan selainnya yang menolak Allah di Atas Arsy
Di Dalam Musnad Imam Ahmad-->
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ya'la ibnu Ata, dari Waki' ibnu Adas, dari pamannya (yaitu Abu Razin yang nama aslinya Laqit ibnu Amir ibnul Munfiq Al-Uqaili), bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum Dia menciptakan makhluk-Nya?" Rasulullah Saw. bersabda: Dia berada di awan yang di bawahnya tidak ada udara dan di atasnya tidak ada udara (pula), kemudian sesudah itu Dia menciptakan 'Arasy.
Hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi di dalam kitab Tafsir-nya, juga oleh Ibnu Majah di dalam kitab Sunan-nya melalui hadis Yazid ibnu Harun dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
Allah Swt. menceritakan tentang kekuasaan-Nya atas segala sesuatu, bahwa Dialah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), dan bahwa 'Arasy-Nya sebelum itu berada di atas air.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ جَامِعِ بْنِ شَدَّاد، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزْ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اقْبَلُوا الْبُشْرَى يَا بَنِي تَمِيمٍ". قَالُوا: قَدْ بَشَّرْتَنَا فَأَعْطِنَا. قَالَ: "اقْبَلُوا الْبُشْرَى يَا أَهْلَ الْيَمَنِ". قَالُوا: قَدْ قَبِلْنَا، فَأَخْبِرْنَا عَنْ أَوَّلِ هَذَا الْأَمْرِ كَيْفَ كَانَ؟ قَالَ: "كَانَ اللَّهُ قَبْلَ كُلِّ شَيْءٍ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ، وَكَتَبَ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ ذِكْرَ كُلِّ شَيْءٍ". قَالَ: فَأَتَانِي آتٍ فَقَالَ: يَا عِمْرَانُ، انْحَلَّتْ نَاقَتُكَ مِنْ عِقَالِهَا. قَالَ: فَخَرَجْتُ فِي إِثْرِهَا، فَلَا أَدْرِي مَا كَانَ بَعْدِي
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Jami’ ibnu Syaddad, dari Safwan ibnu Muharriz, dari Imran ibnu Husain yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Terimalah kabar gembira, hai Bani Tamim!" Mereka berkata, "Engkau telah menyampaikan berita gembira kepada kami, maka berilah kami." Nabi Saw. bersabda, "Terimalah kabar gembira ini, hai penduduk negeri Yaman!" Mereka menjawab, "Kami terima, maka ceritakanlah kepada kami tentang permulaan dari kejadian ini. Bagaimanakah prosesnya?" Rasulullah Saw. bersabda: Allah telah ada sebelum segala sesuatu terjadi, dan 'Arasy-Nya berada di atas air, lalu Dia mencatat di dalam Lauh Mahfuz ketetapan segala sesuatu. Imran ibnu Husain berkata, "Lalu aku kedatangan seseorang yang mengatakan kepadaku, 'Hai Imran, unta kendaraanmu telah lepas dari tambatannYa’lalu aku pergi mengejarnya sehingga aku tidak mengetahui hadis selanjutnya."
Hadis ini diketengahkan di dalam dua kitab Sahih, yaitu Sahih Bukhari dan Sahih Muslim dengan teks yang cukup banyak, antara lain seperti berikut:
قَالُوا: جِئْنَاكَ نَسْأَلُكَ عَنْ أَوَّلِ هَذَا الْأَمْرِ فَقَالَ: "كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ قَبْلَهُ -وَفِي رِوَايَةٍ: غَيْرُهُ -وَفِي رِوَايَةٍ: مَعَهُ -وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ، وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ، ثُمَّ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ".
Bahwa mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kami datang kepadamu untuk menanyakan tentang kisah kejadian ini pada awalnya." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Allah telah ada, dan tiada sesuatu pun sebelum-Nya —menurut riwayat lain disebutkan tiada sesuatu pun selain-Nya, dan menurut riwayat yang lainnya lagi disebutkan tiada sesuatu pun bersamaNya— dan 'Arasy-Nya berada di atas air, lalu Allah menulis segala sesuatu di Lauh Mahfuz kemudian menciptakan langit dan bumi.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abdullah ibnu Amr ibnul As yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"إِنَّ اللَّهَ قَدَّرَ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ"
Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir-takdir semua makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi dalam jarak masa lima puluh ribu tahun, dan saat itu 'Arasy-Nya berada di atas air.
Abu Islam Al muhajir
Wednesday, September 7, 2016
Kaum Luth laknatillah Indonesia
Pengerebekan kaum luth laknatillah
--> https://youtu.be/4QQNuzPUhIU
Kaum Luth Adalah kaum yang di murkai oleh Allah Azza wa jalla, belum pernah Allah membalikan suatu negeri dari atas ke bawah.. Hanya kaum Sodom yang merasaka laknat Allah.
'Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.'' (Surat Huud [11]: ayat 82).
Orang-orang pertama yang melakukan dosa homoseksual adalah kaum Nabi Luth‘alaihissalam.
Sebagaimana Allah berfirman:
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatanfaahisyah(keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?
Bahkan tidak ada satupun manusia yang melakukan keburukan seperti kaum luthَ
Khalifah bani Umayyah, al-Walid bin Abdul Malik rahimahullah, mengatakan, “Kalau Allah ﷻ tidak berkisah kepada kita tentang Luth, maka aku tidak menyangka ada laki-laki berhubungan dengan laki-laki”. (Tafsiral-Quran al-Azhim).
Penyakit dan dosa besar yang di kerjaka kaum luth kembali lagi di bawah rahim pancasila laknatillah, menaungi mereka atas nama HAM international malah mereka kembali mencerca mereka yang melawan mereka seperti :
mereka radikal, mencela minoritas
Tapi taukah anda??
bahkan ketika menjadi mayoritas mereka akan menindas para pembawa kebenaran seperti bapak-bapak mereka dahulu :
“Usirlah mereka (Luth danpengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”. (QS:Al-A’raf | Ayat: 82).
Itulah cercaan bapak-bapak mereka kaum luth dulu
Dan itu yang akan umat islam yang rasakan jika mereka jadi banyak dan majoriti di dalam masyarakat.
Abu islam Al muhajir
Tuesday, September 6, 2016
Tidak Ada Kitab Konstitusi Yang Turun Dari Langit !!
Demokrasi --> konstitusi --> penciptaan Hukum--> Kitab Konstitusi Pancasila
Aturan Yang di buat oleh Manusia yang sangat Kafir dan di Stempel oleh ulama suu dengan Slogan Pancasila dari Allah
-- Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orangyang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlahbagi mereka, karena apa yang ditulis oleh tanganmereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang mereka kerjakan.QS. al-Baqarah (2) : 79
Yang di pergunakan untuk kehidupan umat islam baik umat yahudi dan Nasrani agar bisa hidup bersama di bawah Aturan Demokrasi
Ternyata kitab konstitusi bukan dari langit melainkan dari Firaun Modernisasi wahai Umatttt !!!!
Hanya 4 kitab dari Allah dimana hanya Alquran yang masih Asli dan perintah Halal dan haram masih terjaga --> bukan kitab konstitusi pancasila
firman Allah Swt.:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتابَ بِالْحَقِّ
Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya. (Ali Imran: 3)
Firman Allah Swt.:
مُصَدِّقاً لِما بَيْنَ يَدَيْهِ
Membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. (Ali Imran: 3)
Yakni kitab-kitab sebelum Al-Qur'an yang diturunkan dari langit buat hamba-hamba Allah dan para nabi. Kitab-kitab tersebut membenarkan Al-Qur'an melalui apa yang diberitakannya dan apa yang disiarkan-nya sejak zaman dahulu kala. Begitu pula sebaliknya, Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab tersebut, karena Al-Qur'an sesuai dengan apa yang diberitakan oleh kitab-kitab tersebut yang isinya antara lain membawa berita gembira yang sangat besar, yaitu janji Allah yang akan mengutus Nabi Muhammad Saw. dan menurunkan Al-Qur'an yang agung kepadanya.
*******************
Firman Allah Swt.:
وَأَنْزَلَ التَّوْراةَ
dan menurunkan Taurat. (Ali Imran: 3)
Yakni kepada Musa ibnu Imran.
وَالْإِنْجِيلَ
dan kitab Injil. (Ali Imran: 3)
Yaitu kepada Isa ibnu Maryam a.s.
مِنْ قَبْلُ
sebelumnya. (Ali Imran: 4)
Yakni sebelum Al-Qur'an.
هُدىً لِلنَّاسِ
menjadi petunjuk bagi manusia. (Ali Imran: 4)
Maksudnya, sebagai petunjuk buat mereka di zamannya masing-masing.
وَأَنْزَلَ الْفُرْقانَ
dan Dia menurunkan Al-Furqan. (Ali Imran: 4)
Yaitu yang membedakan antara hidayah dan kesesatan, antara yang hak dengan yang batil, jalan yang menyimpang dan jalan yang lurus, melalui apa yang disebutkan oleh Allah Swt. berupa hujah-hujah, keterangan-keterangan, dan dalil-dalil yang jelas serta bukti-bukti yang akurat. Allah Swt. menerangkannya, menjelaskannya, menafsirkannya, menetapkannya, dan memberi petunjuk kepadanya serta mengingatkannya.
Qatadah dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan, yang dimaksud dengan Al-Furqan dalam ayat ini ialah Al-Qur'an. Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa Al-Furqan dalam ayat ini adalah bentuk masdar dari Al-Qur'an, mengingat sebelumnya disebutkan Al-Qur'an, yaitu di dalam firman-Nya: Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya. (Ali Imran: 3), Yang dimaksud dengan Al-Kitab adalah Al-Qur'an.
Abu islam Al muhajir