Aceh sebuah negeri dimana Islam pernah berkibar dengan Lantang dan bergelora dimana umat islam bisa melakukan hukum alquran dan sunnah di tambah negeri yang kaya raya dengan segala jenis hasil Alamnya.
Tapi keindahan itu sudah berlalu dan zaman kegelapan menyelimuti negeri para Ulama dan syuhada ini sekarang negeri ini di hiasi dengan sekte sufisme dan demokrasi yunani dimana penyembahan kubur dan Hukum rakyat di terapkan, inilah masa terkelam dalam sejarah aceh.
dimana kebanyakan ulama mereka adalah murjiah dan kuburiyun yang beraqidah jahmiyah dan Asy'ariyah
dimana yang sunnah menjadi bid'ah dan yang bid'ah menjadi sunnah, dan hasil dari penyebaran paham yang salah dalam beragama menjadika masyarakat Aceh tidak mengenal makna jihad, tidak mengenal perang, tidak tahu ayat peperangan bahkan tidak tahu seruan para rasul yakni menjauhi thaghut, tidak adanya kewajiban membayar pajak walaupun mereka mengetahui pajak wajib, tidak tahu kewajiban shalat yang sangat penting.
dimana yang sunnah menjadi bid'ah dan yang bid'ah menjadi sunnah, dan hasil dari penyebaran paham yang salah dalam beragama menjadika masyarakat Aceh tidak mengenal makna jihad, tidak mengenal perang, tidak tahu ayat peperangan bahkan tidak tahu seruan para rasul yakni menjauhi thaghut, tidak adanya kewajiban membayar pajak walaupun mereka mengetahui pajak wajib, tidak tahu kewajiban shalat yang sangat penting.
mereka para ulama menyeru kepada demokrasi dengan berdiri di atas panggung - panggung demokrasi, sungguh pendiri kafir yunani dan amerika tersenyum saat ini melihat bahwa ideologi mereka berhasil mengalahkan ideologi islam itu sendiri di bumi islam, ketika ada yang mengatakan demokrasi adalah kekufuran mereka langsung mengatakan " itu Wahhabi", inilah mereka dengan keluguan dalam beragama atau kebodohan.
disisi peribadahan mereka tidak kufur kepada thaghut, mereka berpendapat bahwa seorang pemerintahan muslim akan tetap muslim sepanjang hatinya tidak kafir wlau mereka tunduk kepada hukum selain Allah, disisi lain mereka mengatakan bahwa siapa yang menghalalkan apa yang Allah haramkan itu murtad, tapi disisi lain mereka menjadi pembela pemerintahan ini padahal pemerintahan ini mengharamkan yang Allah halalkan dan sebaliknya.
mereka juga membolehkan peribadatan di kuburan, seperti bernazar, dan meminta berkah, dengan dalih
"kita tidak niat berniat untuk bernazar untuk kubur tapi untuk Allah"
jika itu jawaban mereka maka tanyakan
" kenapa harus di kubur ulama ini, kenapa tidak di pohon besar atau tempat lainnya, kan kalian tidak berniat untuk kubur kan"
"kita tidak niat berniat untuk bernazar untuk kubur tapi untuk Allah"
jika itu jawaban mereka maka tanyakan
" kenapa harus di kubur ulama ini, kenapa tidak di pohon besar atau tempat lainnya, kan kalian tidak berniat untuk kubur kan"
mereka juga meninggikan kuburan para ulama dan para raja dan menghiasinya dengan kemegahan
bahkan mereka meninggikan kuburan si murtad Hamzah Fansuri dan menamainya dengan nama Ulama, padahal syekh ar raniri telah memvonis sesat kepada hamzah fansuri.
bahkan mereka meninggikan kuburan si murtad Hamzah Fansuri dan menamainya dengan nama Ulama, padahal syekh ar raniri telah memvonis sesat kepada hamzah fansuri.
inilah negeri ahlul bid'ah dimana Allah telah menghinakan negeri ini, dengan dicabutnya ketakutan di dada orang kafir terhadap negeri ini
dimana kemiskinan dan maksiat merajalela dengan mengangkat budak barat "malik mahmud, zaini abdullah (yang selama ini mengekor uni eropa)" menjadi pemimpin, hanya karena mencari muka pemerintah kafir pancasil dia mengembalikan uang rakyat Aceh 2 Triliun ke pada jakarta.
dimana kemiskinan dan maksiat merajalela dengan mengangkat budak barat "malik mahmud, zaini abdullah (yang selama ini mengekor uni eropa)" menjadi pemimpin, hanya karena mencari muka pemerintah kafir pancasil dia mengembalikan uang rakyat Aceh 2 Triliun ke pada jakarta.
untuk rakyat aceh kembali lah kejalan Allah, itulah puncak kemuliaan kita, bukan pada Mou, bendera bulan bintang atau pancasila kita bisa meraih kemuliaan tapi dengan Alquran dan sunnah rasulullah, lemparkan pemahaman murjiah ke tempat sampah dan buang nasionalisme kebangsaan ke jurang, inilah islam Alquran dan sunnah bukan yang Lainnya.
Abu Islam Al Muhajir
No comments:
Post a Comment